Kamis, 27 Maret 2008

Istoria da Paz @ Goodreads.com

Mila :
"putus adalah hal yang menyakitkan bagi setiap otrang, termasuk Damai Priscilla, seorang editor yang bekerja di sebuah penerbitan. Dalam keadaan sangat hancur ia mendapat tugas untuk membukukan kisah seorang guru 'Sekolah Damai', sebuah sekolah alternatif bagi anak-anak pengungsi Timor Leste yang berada di camp pengungsian Timor Barat....."

Well sebenernya alasan gw beli buku ini karena tertarik dengan penulisnya dan judulnya... setahu gw penulis yang satu ini tulisannya selalu menarik untuk dibaca... dan gw ga salah.. bukunya kali ini sangat asyik untuk dibaca, temanya cukup ringan tetapi penyampaiannya mendalam.....

Bubbleteagirls:
baru baca buku ini setelah hampir tiga minggu saya beli dan tergeletak di rak buku saja..saya pikir akan membosankan baca buku ini tetapi tetap saya beli juga.
ternyata buku ini memuat
cerita yang menarik untuk sebuah perjalanan tugas sekaligus proses melupakan seseorang...sayangnya okke menuliskan kehidupan damai yang sebenarnya tidak sesuai dengan norma masyarakat walaupun pada kenyataannya banyak terjadi di sekitar kita. yang didapat dari buku ini adalah ketika kita berusaha melupakan seseorang disaat itulah sebenarnya kita tidak bisa melupakan orang tersebut...

Eka:
I like this book. Great story that is told in simple way. Inspire me, more, to do the life-changing journey. Ada kutipan yang sangat klasik, tapi sangat benar: "Kalau kamu bisa bersyukur dengan apa yang kamu punya, bahagia itu akan menyusul."
Nice book Mbak Okke =)

sumber :
http://www.goodreads.com/book/show/2945267.Istoria_da_Paz_Perempuan_dalam_Perjalanan

Selasa, 25 Maret 2008

Indonesian Idle @ Ancha Anwar's multiply.

Sebuah Novel baru bisa dikatakan sukses ketika berhasil "memaksa" pembacanya untuk terus membaca lembar demi lembar sampai akhir dan kemudian meletakkannya dengan senyum puas. Hal ini saya alami ketika membaca novel Indonesian Idle. Saya suka bahasanya yang simple, lugas dan realistis. We dont have to think much karena gaya bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari banget dan ga ada istilah asing yang membuat kita mengerutkan dahi. Jadi novel ini bisa saya selesaikan dengan sangat cepat tanpa pernah meletakkannya atau meninggalkannya...

Diandra Adriani, Gadis cantik, lincah dan cerdas tapi keras kepala dan plin plan. terutama jika mengenai pekerjaan. Dia paling cepat bosan akan pekerjaan yang dijalaninya. Paling bertahan 6 bulan. Walhasil dia menjadi kutu loncat dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Hingga akhirnya dia hinggap di FEMME, salah satu majalah terkemuka di tanah air. Tapi apa yang diimpikannya bertolak belakang dengan kenyataan. Ke-bonafid-an sebuah kerjaan belum menjamin kenyamanan dalam bekerja. Dia tidak enjoy hingga akhirnya dia dipecat karena konspirasi yang melibatkan dan menyudutkan dia. Jakarta banget kannnnn??
Mulai lah dia menjadi pengangguran. Dia berbohong ke ibunya karena Ibunya sangat bangga melihat anaknya bekerja di FEMME. Perjuangan mendapatkan pekerjaan yang sesungguhnya diinginkan pun mulai. Pekerjaan demi pekerjaan dia jalani sebelum menemui pekerjaan idolanya.

Kisah persahabatan dan percintaannya hanya menjadi bumbu cerita ini. Tidak ditonjolkan banget. Unik dan cukup mengecoh pembacanya. Secara saya udah nebak, pasti endingnya seperti ini, ternyata salah total. Great!!!

Dengan menggunakan alur maju, ceritanya mengalir lancar. Tanpa sadar novel dengan tebal halaman 241 lembar habis terselesaikan dengan cepat.
Lumayan menjadi bacaan yang ringan tapi berisi.

sumber: Ancha Anwar's multiply

Indonesian Idle @ Tehsusupanas

Indonesian Idle adalah sebuah judul novel dari okke “sepatumerah”, gua tahu tentang novel ini waktu gua nyasar ke blog si pengarang yang judulnya sepatu merah (http://blog.sepatumerah.net/), blog yang sekarang menjadi salah satu blog favorit gua.

Kemarin waktu gua pulang ke Jakarta yang macet dan berdebu, gua menyempatkan diri mencari novel ini di Gramedia, dan sialnya waktu itu ada novel Sitta Karina baru. Akhirnya setelah berdebat lama dengan diri sendiri gua memutuskan untuk membeli Indonesian Idle dan I swear itu bukan karena harga bukunya yang lebih murah.

Beginilah summary bukunya,

Life’s a bitch. Indeed.

Diandra Adriani, 23 tahun, merasakannya. Setelah sekian lama menjadi kutu loncat, berganti pekerjaan setiap merasa bosan, ia harus menerima kenyataan pahit yang bikin hidupnya jungkir balik. Boss-nya yang bagai monster memecat Diandra dari posisinya sebagai staf artistik Femme, sebuah majalah perempuan prestisius ibukota. Sejak saat itu ia berada dalam keadaan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya: menjadi pengangguran dan susah mendapatkan pekerjaan.

Cukup?

Tentu belum. Karena kebodohannya, Diandra masih harus menghadapi berbagai permasalahan dalam persahabatan dan percintaan. Pokoknya, semua serba rumit.

So, gimana Diandra menyelamatkan kehidupannya?

Kalau gua kasih bintang buku ini layak dapat 3 dari 5, alur ceritanya nggak bertele-tele dan realistis, namun jangan mengharapkan sesuatu yang terlalu spesial, the story is simply about a woman’s life in her 20’s.

Gua merasa novel ini fresh banget, yang secara gamblang memberi garis besar kehidupan cewek single di kota besar. Pada kenyataannya tidak semua cewek bisa punya prince charming dan perfect job. Kita juga butuh waktu untuk tahu apa yang benar-benar kita mau dalam hidup ini, jadi gua rasa nggak ada salahnya menjadi ‘kutu loncat’ dalam proses pencariannya daripada kita terjebak seumur hidup.

Tidak ada cerita cinderella di novel ini, yang ada cuma bitter fact tentang hidup yang tidak selalu berjalan mulus. Kebohongan yang dibuat Diandra karena takut dengan reaksi ibunya, pelecehan di tempat kerja, pertengkaran dengan sahabat, dan jatuh cinta pada orang yang salah. Kita semua pernah mengalami itu, we all make mistakes and life sucks sometimes, tapi pada akhirnya kita sadar kalau itulah yang namanya hidup. Kita belajar dari kesalahan kita dan kembali melanjutkan hidup.

Diambil dari : teh susu panas.

Indonesian Idle @ Cempluk's blog

Lusa lalu, cempluk bergegas hunting sebuah novel pada salah satu toko buku berlogo segitiga biru. Entah kenapa aku ingin sekali bermalas malasan dengan membaca novel. Libur semester ini membuat ku berkeinginan di alam bawah sadar ku untuk membaca novel serta membuat tulisan pengalaman pribadi ku.

Hmm..beragam novel membuat penglihatan ku naik turun rak buku.”Pilih mana yah?”, gumamku. Sebel juga ketika mengamati setiap buku di gunung agung selalu diselimuti plastik bening. Membuat si pengunjung agar beli bukan membaca di tempat. Akhir nya, tatapan mataku tertuju dengan novel bercover putih gambar wanita karier membawa tas kerja. “Indonesia Idle yang berarti orang Indonesia menganggur”, begitu judul yang terpampang pada tulisan Okke Sepatumerah. Langsung cempluk menyambar buku tersebut dan membayar nya ke kasir.


Sesampai rumah, lembar demi lembar kubaca novel tersebut. Novel tersebut sarat akan pengalaman yang bisa kita renungi. Sosok Diandra Adriani, lulusan DKV Universitas Taruna Bangsa Bandung, tiba tiba resign dari Radio Otomotif Club FM. Padahal belum 6 bulan dia bekerja disana dengan alasan bosan dengan pekerjaan. Kerja di Club FM bukan yang pertama dia jalani, berkali kali dia keluar masuk dari tempat kerja satu ke yang lain dengan alasan sama. Hingga sang ibu Diandra mewanti wanti adakalanya kamu bisa enak nya keluar masuk kerja, namun apabila kamu gak keterima kerja setelah kamu resign. “Nganggur, nak”, si ibu berseru kembali. Namun dewi fortuna ada di pihak Diandra, dirinya mendapati telepon dari HRD Femme Indonesia setelah resign dari Cluf FM, hingga dirinya meyakinkan sang ibu tuk menjajal hal baru kerja di Jakarta. Sang Ibu kembali mempercayai sang Diandra. Pekerjaan Diandra pun berjalan seperti biasa di tempat baru majalah tenar metropilis Femme, hingga dia bertemu dengan Tere teman kerja satu divisi dengan nya. Hingga datang sebuah bulan evaluasi bagi para junior di bulan pertama, dengan langkah gontai Diandra menuju ruang wakil Pimred ibu Myrna, sesampai di ruangannya nampak pula Kepala Divis Artistik dimana Diandra mendapati jobdes nya. Dari evaluasi tersebut, didapat berbagai kesalahan tipografi, ilustrasi, grafis majalah yang salah. Kemarahan kedua monster tersebut menyeret Diandra kepada ujung jurang “aku dipecat”.

Bab Indonesian Idle merupakan halaman tengah dari buku ini yang menceritakan anak manusia Indonesia fresh graduate menganggur. Namun Diandra pantang menyerah tuk mencari pekerjaan. Karena dirinya takut pulang menemui ibu nya, maka Diandra memutuskan mencari pekerjaan tanpa ijazah. Hingga dia menemukan sebuah lowongan menjadi operator warnet. Disinilah pembaca dibuat bingung akan manusia Indonesia lulusan S1 menjadi operator warnet.

Tak sampai disini, Diandra terjebak dengan dirinya yang kepergok berciuman dengan pacar Tere si Christoper. Amukan, tangisan, dendam menghinggapi diri Diandra. Dan dia pulang ke Bandung lagi menemui ibu nya satu satu nya orang tua nya yang mana ayah nya pilot telah meninggal saat ada nya kecelakaan pesawat. Keluh kesah Diandra terganti kan dengan pelukan sayang seorang ibu.

Cerita dari novel ini ditutup dengan Diandra menjadi seorang guru art desainer di Nusantara International School dan dirinya mendapati email dari Tere mengenai kabar nya sekarang yang telah resign dari majalah Femme dan pindah ke Bali.

Tebal halaman Indonesia Idle ini berjumlah 241 halaman yang terdiri Judul novel, ulasan hak cipta, ucapan terima kasih penulis, kemudian inti cerita. Selesai juga kubaca pada hari kedua setelah kubeli novel ini.

Pendapat cempluk mengenai novel ini, ada lucu nya, kasih ibu yang besar terhadap anak, ada sifat keras kepala dari pemain utama, membuat pembaca larut sedih pas adegan Diandra pulang bandung dan pamit Tere saat kepergok ciuman dengan Chistopter.

Two Thumbs for this novel !!!

diambil dari : http://andibagus.com/2008/01/23/indonesian-idle/

Quick Review Indonesian Idle @ TheLoebizz

cerita seorang wanita muda yg akhirnya terjebak di situasi dimana keberuntungannya dlm bergonta-ganti pekerjaan berubah menjadi kepasrahan mencari pekerjaan apapun dgn label halal…

what i say :

bikin gw gergetan ngeliat tingkah si pelaku utama yg sangat menjunjung tinggi tingkat ke-gengsi-annya..yg akhirnya jd senjata makan tanaman de…alur critanya bagus..cuma bisa ditebak endingnya spt apa…semoga novel beliau berikutnya bisa lebih asik lg dlm menuturkan crita…

sumber : http://theloebizz.wordpress.com/2008/02/21/quick-review/

Indonesian Idle @ estyamilla

Diandra Adriani, cewek asal Bandung berusia 23 tahun lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas taruna Bangsa. Dijuluki kutu loncat oleh ibunya sendiri karena sejak lulus kuliah dia sering banget pindah kerja dengan alasan yang kurang masuk akal, karna bosan.
Setelah keluar dari Club FM, Diandra diterima sebagai staf artistik sebuah majalah perempuan prestisius ibukota. Femme. Namun belum genap masa trainingnya, Diandra terdepak dari divisi artistik majalah Femme, akibat ulah pimpinan yang kurang menyukainya. Walaupun pada akhirnya pemred majalah tersebut memanggilnya kembali, Diandra merasa gengsi telah diperlakukan semena-mena. Hingga akhirnya dia mendaftarkan diri sebagai operator warnet. Dan dilecehkan oleh atasannya. Yang kemudian membuat dia tidak tahan dan terpaksa keluar.
Seorang atasan menawarkan pekerjaan sebagai guru les menggambar anak perempuannya. Atasannya ini adalah seorang duda yang kemudian menjadi pacar sahabatnya. Namun pada akhirnya mantan istrinya memecat dia sebagai guru les menggambar karena Diandra dinilai tidak dapat mengajar dengan baik. Suatu hari Diandra terlibat skandal antara sahabat dan pacarnya. Karna merasa tidak enak hati pada sahabatnya, Diandra memutuskan kembali ke Bandung dan mengakui segala kebohongan pada ibunya.
Ending dari novel ini adalah Diandra mendaftarkan diri di Nusantara International School. Dan diterima sebagai art teacher. Ternyata anak perempuan atasannya dulu juga bersekolah di sana.

sumber : http://estyamilla.multiply.com/reviews/item/3

Indonesian Idle @ Bellalang Kupu-Kupu

Minggu ini di kelas selalu dipenuhi dengan tugas-tugas busuk seperti membuat review, kritik dan essai sastra. Habis ide gw untuk mengorek karya siapa lagi. Secara buku yang gw baca masih sedikit dan kacangan. Film-film yang gw tonton barubaru ini cuma Jumper. Oke secara gw sangat ingin masuk jurnalistik maka dengan penuh kesotoyan, gw pun mencoba me-review sebuah novel.
Indonesian Idle - Okke 'sepatumerah'

Novel ini mengisahkan seorang gadis yang tinggal di Bandung bernama Diandra. Semenjak lulus kuliah dia selalu berpindah-pindah pekerjaan. Sayangnya saat dia mencoba mengadu nasib di Jakarta sebagai staf artistik junior di sebuah majalah ternama, dirinya harus dihadapkan dengan kenyataan pahit. Baru kali ini dia dipecat. Lalu ternyata masalah tidak berhenti sampai di situ saja, Diandra harus menghadapi masalah persahabatan dan percintaan.
Kalo diliat dari potongan ceritanya, novel ini terkesan biasa. Biasa banget! Gaya penceritaannya 'kentang' jadi pembaca gak dapet feelnya. Sangat disayangkan.
Pemilihan sudut pandang orang pertama pun masih 'kentang' bahkan agak membingungkan. Mungkin penulis pengen mencoba membuat cerita bertemakan sederhana tapi dengan konsep yang belom matang. Kan gak enak 'kentang'nya belom matang. Hahahaha
Walau begitu kelebihan buku ini adalah cara penulis mendeskripsikan situasi perkantoran dan juga suasan kota Bandung. Sejelek-jeleknya tetep ada nilai positifnya dong.

sumber : http://bellalangkupukupu.blogspot.com/2008/03/indonesia-idle.html

Indonesian Idle @ Sugar and Spice and Everything Nice

Membaca novel kesekian dari Okke Sepatumerah terasa familiar, terutama bagi mereka yang pernah kehilangan pekerjaan pertamanya dengan cara yang tidak menyenangkan. Dipecat. Dipecat karena alasan yang aneh bin ajaib, ditelikung teman sekerja, atau dimanipulasi tenaga-hati-dan pikirannya.

Yeah, I’ve been there done that, too. But, anywayyy… tersebutlah seorang cewek bernama Diandra Andriani, usia awal 20-an, sedang meniti karir sebagai kutu loncat profesional. Anywayyy kuadrat, akhirnya Diandra menginsyafkan diri jadi kutu loncat dan berjanji setia menjadi pekerja yang baik di sebuah majalah perempuan berskala nasional. Ibunya yang sedih melihat anak semata wayangnya pindah-pindah kerja melulu, menjadi bahagia. Apalagi ia bisa sedikit menyombongkan tempat kerja anaknya kepada teman dan keluarga tanpa membuat kening mereka mengerut.

Niat saja ternyata tidak cukup. Bekerja keras rupanya juga masih kurang. Hanya persekongkolan jahat saja yang akhirnya mendepak Diandra kembali ke rimba para pengangguran yang jumlahnya tidak terampuni itu.

Karena tidak ingin mengecewakan sang ibu, Diandra memilih bertahan di Jakarta daripada pulang ke Bandung dengan bekerja sebagai operator warnet. Lagi kesialan menghampirinya. Diandra harus menghadapi bosnya yang mesum. Setelah menerima honornya selama satu bulan, ia pun cabut.

Keadaan sedikit membaik tatkala Diandra menerima pekerjaan sebagai guru les menggambar bagi anak pacar sahabatnya. Untungnya, si pemberi kerja adalah orang yang baik pun si anak yang diajarnya.

Sampai di sini kita ternyata belum bisa menarik nafas bahagia buat sang tokoh, Karena Diandra terlibat main api sesaat dengan pacar sahabatnya itu!!! Nelangsa, pastinya. Tidak ada pekerjaan. Tidak ada persahabatan. Inilah saat di mana ia harus menghadapi realita, when enough is enough. Ia pun memutuskan pulang ke rumah ibu.


Jadi beginilah, untuk saat ini, dunia kecilku-klau mau diibaratkan hypermart lagi-cukup lengkap dengan kekacauan: dipecat dari perusahaan besar, bekerja menjadi penjaga warnet, mengalami pelecehan seksual, tidak punya pekerjaan, dimarahi Amanda Wijaya, bermain api dengan pacar sahabat, dibenci sahabat, berbohong pada Ibu, sampai pada akhirnya menyerah, kalah.

Sama sekali tidak pernah terbayang aku akan mengalami semua ini. Dan yang membuatku sebal adalah, semua akibat kelakuanku sendiri.

Perasaanku sungguh tidak bisa kudefinisikan: sedih, sebal, kesal, merasa tolol dan ehm, aku benci diriku sendiri.

Agak sedikit plong rasanya ketika mobil milik Fast-Trans telah memasuki kota Bandung. Seperti yang kubilang, Bandung adalah kota yang kucintai, di sini tempatku merasa di “rumah”… (hal. 209-210)

Tepat saat membaca potongan paragraf tersebut, tidak terasa bulir-bulir air mata gw mengalir. Terasa benar penderitaan yang dialami Diandra. Di mana dengan kekerasan kepalanya ia ingin membuktikan bahwa ia bisa.

Sebagai suatu kisah yang diharapkan berakhir bahagia, Diandra pun bangkit. Yeah, life is a bitch and then you’re not dead anyway. So, buat yang masih jobless di luar sana (salah satunya elo, Git!), ini nih bacaan inspiratif selain buku Bagaimana Melamar Pekerjaan, Cara Menghadapi Wawancara Kerja, Dress for Success, dan Cosmopolitan’s Career Handbook jilid 1 dan 2.

diambil dari : sugar and spice and everything nice

Jumat, 14 Maret 2008

Istoria da Paz @ Andheena

ceritanya bagus banget.. recommended bgt deh. cerita ttg cewe... seorang editor namanya Damai yang lagi patah hati malah bukan patah lage tapi hancur berkeping2 ( ok stop it drama queen! ) yang ditugaskan untuk membukukan kisah dan aktivitas seorang guru 'Sekolah Damai'.
Sekolah Damai ini merupakan seolah alternatif bagi anak2 pengungsi Timor Leste yang berada di camp pengungsian Timor Barat. Nah di buku ini dikisahkan gimana seorang cewe kota yg sedang hancur tiba2 harus berangkat jauh untuk meliput orang, daerah dan suasana yang benar2 asing baginya.
Tapi ternyata dengan 2 minggu disana tanpa ia sadari ia sudah mengubah sudut pandangnya tentang kehidupan. Mendengar cerita2 tragis tentang kehilangan dari anak2 sekolah damai termasuk kisah tragis kehilangan dari sang guru sekolah damai, udah buad cewe ini ngerasa jauh lebih beruntung.
Dah buad cewe ini sadar ternyata masi banyak yg lebih malang dari dia. dan yang pasti da buad cewe ini berangsur2 bangkit dari keterpurukannya.

keren euy. pas gw baca buku ini kok gw tiba2 pengen ke Timor Leste yak. pengen ngerasain gmana hidup dsana. jauh dari hiruk pikuk kota.
kisah2 sederhana dari beberapa anak sekolah damai itu dah gugah hati gw. sederhana, polos, lugu, tapi nyiratin arti yang suprisingly buad gw termenung.

di sampul belakang novel ini ada quote2 dari percakapan tokoh2 di novel ini :

Masyarakat belum bisa terima perbedaan nilai. Berhubung yang umum dalam masyarakat adalah menikah, maka buat orang yang belum menikah atau bahkan memutuskan untuk tidah menikah akan dianggap aneh. Maka beramai-ramailah mereka mempercayai bahwa mereka normal jika menikah.

iya juga yaa.. bukan berarti gw ga pengen nikah ato gmna.. cuma at least nikah tuww ya bener2 kan pengen nikah. bukan karna supaya keliatan normal...fufufufufufu

Kenyamanan ini membuat kita berhenti mencari, padahal proses pencarian itu belom selesai.

yang ini bener2 buad gw tertohok.. karna gw sendiri kadang suka menyalahkan perubahan2 karna gw ngerasa udah nyaman tanpa perubahan itu. oke.. tryin 2 fix it. selamat datang perubahan!

Well, mungkin perjalanan dan pertemuan dengan orang plus suasana baru bisa membantu lo menata hati.

emang siyy suka nervous klo mo ketemu ma org baru or suasana baru. kira2 mereka bakal suka ma kita gak yaa..gtu kan.. tapi itu hal yg manusiawi bgt. mo masuk SD, SMP, SMA, Kuliah bahkan kerja juga kyk gtu kan. tapi setelah masa itu berlalu kita bisa have fun kan.
suasana baru bisa buad kita lebih 'kaya'.

Jalan Hidup manusia itu seperti garis, walaupun tidak lurus. Suatu saat mungkin terjadi persilangan, pepotongan atau persentuhan antar garis jalan hidup masing2.


hmmm... bener juga kan... kira2 sapa yaa yg bakal bersinggungan jalan hidupnya ma gw... fufuufufufufu

overall bukunya bagus... two thumbs up.


entri an blog berikutnya gw bakal quote beberapa dari novel tersbut...

abis bagus siiiyyy..