Minggu, 02 November 2008

Rabu, 08 Oktober 2008

Indonesian Idle @ The Pensieve

Buku ini bercerita tentang Diandra, si kutu loncat dalam pekerjaan. Tiap kali diterima kerja, ga sampe 6 bulan udah resign lagi. Sampai suatu hari dia diterima di majalah Femme. Majalah yang high-class banget (sejenis cosmo lah kira-kira). Jadi kalo kita kerja di situ, kesannya "wah" aja gitu. Nah, di Femme itu Diandra ngalamin kejadian yang ga enak. Mulai dari ngerasa ga diterima sama temen-temen sekantornya, bos yang nyebelin, sampe akhirnya dipecat karena fitnah orang perusahaan. Tapi untungnya dia nemuin satu temen yang baik di sana, namanya Tere. Tere inilah yang support dia setelah pemecatan itu. Tetep nawarin tinggal bareng, sambil nunggu Diandra dapet job baru. Tere juga bantuin boongin ibu Diandra, dengan mengatakan kalau Diandra masih kerja di Femme. Diandra ga mau ibunya nerima kenyataan pahit kalo dia udah jobless, padahal dia tau sang ibu bangganya setengah mati pas tau anaknya kerja di Femme. Sayang persahabatannya dengan Tere berujung tragis, ketika Diandra khilaf ciuman sama pacar Tere, Christopher. Di akhir cerita, Diandra akhirnya mendapatkan pekerjaan yang benar-benar diinginkannya dan pas banget sama minat dia, yaitu guru desain buat anak-anak. Endingnya happy, tapi ga serba sempurna kaya fairy tale. Pas banget dan bikin puas yang baca.

Baca buku ini asyik banget, ceritanya mengalir, ringan. Cocok buat ngisi waktu luang. Pas baca gw ga bisa berhenti sebelum selesai. Haha. Gw tertarik sama buku ini karena nama Okke-nya. Berhubung gw pembaca setia blog dia, jadi otomatis penasaran juga sama novelnya. Hehehe. Ada beberapa hal pribadi Okke juga yang dimasukkin dalam novel ini. Semuanya bisa disambungin dengan smooth (cie ileh) ke satu cerita. Kalo novel ini dideskripsiin dalam dua kata, gw pilih REAL dan FUN.

http://martina21.multiply.com/reviews/item/1

Minggu, 28 September 2008

Istoria da Paz @ Cerita Kelinci

Buku yang gue baca menarik banget judulnya: Istoria da paz; perempuan dalam perjalanan karangan okke’sepatu merah’ awalnya gue beli karena covernya menarik dan tulisan yang ada di belakang buku itu.. dan ternyata buku itu emang menarik.. banyak hal sederhana yang bisa bikin gue belajar tentang banyak hal mulai dari kenyamanan, kebahagiaan, masalah sudut
pandang, kehidupan sederhana yang ada di luarsana

.. jadi ceritanya itu tentang seorang editor yang patah hati trus ditugasin untuk membukukan sekolah di daerah pengungsian timor leste yang ada di kupang NTT. Lewat tokoh editor dan
sukarelawan di sekolah itu banyak crita yang mengalir..

gaya penulisannya khas cewek banget.. bertutur seperti ngobrol dan mengalir apa adanya.. kadang menyelipkan hal yang sederhana tapi bisa inspiring.. mungkin kalo biasa baca tulisan yang ‘berat’ hal seperti ini terkesan cetek tapi buat gue itu menarik..

Ketika ada obrolan kedua tokoh tentang arti kebahagiaan misalnya.. ketika ada pertanyaan “apa kebahagiaan kamu” tokoh yang ditanya dipaksa berpikir pekerjaannyakah? Mantan pacar yang berselingkuh tapi udah bertahun-tahun terbiasa dengan dia? Atau apa? Diskusi berlanjut tentang definisi kebahagiaan, lalu pertanyaan kenapa orang mencari kebahagiaan.. ada dua pendapat

1. bahwa esensi hidup ya adalah mencari kebahagiaan.. bahwa setiap manusia selalu mencari kebahagiaan.. mencari teman.. mencari pekerjaan.. mencari pasangan hidup.. mencari apapun demi menemukan apa yang disebut bahagia
2. bahwa mungkin kebahagiaan itu gak perlu dicari, karena memang dia udah ada di depan mata kita sendiri.. siapa tau hanya dengan mengubah sudut pandang kebahagiaan terlihat jelas di depan mata kita.. hati yang bersyukur… ketika kita bisa bersyukur dengan apapun yang terjadi dan apa yang kita miliki maka kebahagiaan akan menyusul di belakangnya.. bahwa bahagia tidak perlu dicari karena dia udah ada di hati dan pikiran kita masing-masing…

gue lebih setuju dengan pendapat yang kedua.. karena gue selalu yakin bahwa semua hanya masalah sudut pandang.. dan ketika bisa memandang sesuatu dengan lebih berwarna maka kehilangan, kesedihan atau apapunlah itu bisa menjadi lebih menarik bukan hanya terlihat hitam atau kelabu.. khas orang Indonesia bangetlah. Udah ada musibah tapi ujungnya tetep bilang.. untung………. Kayak kejadian yang menimpa temen gue yang kecelakaan abis nganter istrinya yang lagi hamil.. padahal dia udah terkapar gak berdaya dan gue tetep bilang untung dia sendiri gak bareng istrinya.. kesannya jahat tapi bener kan,?? (cepet sembuh ya kay.. biar gue bisa
minta kopi ;p )

di buku itu juga diceritain tentang gimana kehidupan di pengungsiaan, tentang bagaimana mereka mengatasi kehilangan dan berusaha tetap menjalani hidup dengan harta benda seadanya dan kondisi perasaan yang tercabik-cabik akibat kehilangan harta benda, pekerjaan, orang-orang yang dicintai … (hiperbolis yah gue? ) at least itu yang gue denger dan baca dari cerita orang2 yang pernah terjun langsung kesana sebagai sukarelawan.. gue pengen banget ngerasain hal yang sama tapi blom berani meninggalkan kenyamanan yang udah gue nikmatin.. kenyamanan emang membuat orang gak berkembang… dan berhenti mencari.. (ini juga sempet dibahas di buku ini) setidaknya itu yang gue alami sekarang.. gue emang dah niat untuk keluar dari tempat gue yang sekarang karena gue ngerasa gak berkembang.. tapi gue masih dihantui dengan perasaan.. gimana kalo gue gak dapet kerjaan baru? Gimana kalo ternyata tempat baru orangnya gak seasyik sekarang? Gimana kalo…? Yang sebenernya gue ciptain sendiri.. mungkin gue akan ambil waktu untuk berpikir.. berkonsultasi dengan temen2 gue (lumayan kan

gak perlu bayar untuk konseling denganpsikolog ;p).. dan minta petunjuk ama 4JJ

bahwa jalan hidup manusia itu seperti garis, walaupun tidak lurus.Suatu saat mungkin terjadi persilangan, perpotongan atau persentuhan antara garis jalan hidup masing-masing (Okke ‘sepatu merah, 2008) mungkin kita akan ketemu banyak perpotongan dengan orang lain dan mengalami banyak persimpangn tapi gimana cara kita memilih dan mengambil keputusan itu yang penting.. bahwa hidup adalah pilihan.. mau seneng.. bahagia.. sedih.. marah.. kesel..itu semua ada di tangan kita sendiri.. tinggal apa keputusan kita aja mau menjalani sisi bagian mana.. buat gue semua pilihan dalam hidup adalah sebuah proses dan hasil akhirnya sang “Sutradaralah” yang menentukan… jadi tinggal peran kita mencari peran yang paling cocok dan menjalani peran itu dengan sebagus2nya.. syukur kalo dapet piala citra kalo gak ya minimal bisa
masuk ke layar lebar toh??? ;p

dari http://dongengnegerikelinci.blog.friendster.com/2008/02/istoria-da-pazz/#comments

Sabtu, 27 September 2008

Indonesian Idle @ setan merah

cerita ttg diandra yang jadi kutu loncat, pindah kerja sana sini dan akhirnya kena batunya dipecat. seorang temen berbaik hati sharing kontrakan dan diandra kerja jadi penjaga warnet. kesialan diandra belom berenti sampe situ. keluarga almarhum bokapnya yang reseh, nyokap yang bawel, sampe bos warnetnya yang melakukan pelecehan seksual. diandra setengah mati mencoba survive cari kerjaan lagi dan (ALHAMDULILLAH) dari segala masalahnya itu akhirnya happy ending. diandra akhirnya tau pekerjaan apa yang sebenernya dia mau dan dia sukses.

entah kenapa gue ambil buku ini di rak TGA *only God knows why*. ternyata ceritanya nonjok banget. sial. diandra mirip gue sekarang ini. jadi kutu loncat, sok pede dengan kerjaan dan suka kelewat cuek. huhuhuuu, jadi takut kualat kena pecat kayak diandra. damn damn damn damn damn!!! *blah ini review apa curcol????*

http://windieyorke.multiply.com/reviews/item/75

Indonesian Idle @ odinaruto

This book tells about a woman namely Diandra Adriani, 23 who likes change her work several times. She often bored with her work, then move to other work. And finally, she is got fired in a magazine company, then to be unemployment. She faces a lot of obstacles, not only with her work but also with her friendship and her love. The story looks real and natural. Although she faces many problems and very complicated but sometimes that is make life is worth living. Actually this novel is very suitable for the girls. It is because tell about woman living.

http://odinaruto.multiply.com/reviews/item/8

Indonesian Idle @ Ennogirl

Nah, novel ini merupakan novel solo pertamanya si Okke ‘Sepatu Merah’. Kenapa disebut sepatu merah? Karena dia suka banget pake sepatu apapun yang berwarna merah. Sebelum nulis buku ini, dia udah pernah nulis 3 buku, yang salah satunya bareng teh Ninit Yunita. ^_^

Novel ini bercerita tentang kehidupan seorang wanita muda berusia 23 tahun bernama Diandra Adriani. Di umurnya yang masih muda ini, Diandra hobi banget jadi kutu loncat, berganti-ganti pekerjaan setiap merasa bosan. Sampai akhirnya kini ia pun pindah kerja lagi ke salah satu kantor majalah perempuan prestisius ibu kota, FEMME, dan bekerja sebagai staf artistik. Namun, rupanya di kantor ini ia mempunyai masalah besar dengan salah satu bosnya, yang akhirnya memecatnya. Sialnya, kali ini dia ga bisa jujur sm nyokapnya klo dia udh dipecat. Alhasil, ia pun harus menetap di Jakarta dan mencari pekerjaan baru.

Untuk mencari pekerjaan baru lagi, tidaklah mudah buat Diandra, karena semua berkas yang dia punya, tertinggal di Bandung. Sementara Diandra sendiri ga mungkin pulang ke Bandung. Tere, sahabatnya semasa di kantor FEMME memberikan tempat tinggalnya untuk ditempati Diandra juga. Berbagai pekerjaan dilakoni Diandra, dari mulai menjadi penjaga warnet sampai kemudian menjadi guru les menggambar. Nah, pekerjaan sebagai guru les inilah yang paling lumayan. Tapi sayangnya, nasib Diandra selalu saja tidak beruntung. Saat ia harus berhenti sebagai guru les, Diandra bermain api. Kali ini ia harus berurusan dengan Tere, sahabatnya sendiri !

Hmm.. kali ini gue ga suka banget Diandra ! Gila! Pacar sahabat sendiri diembat jg! Apalagi ketauan pake cium2an segala. Gila aja ! Gue bisa jadi dendam kesumat tuh klo jadi Tere. Hahaha.. Tapi, ya sudahlah, namanya juga khilaf klo kata Diandra mah..hehehehe..

Inti dan pesan yang coba disampein Okke dalam buku ini sih sebenarnya simple. Bahwa.. ‘Life’s a bitch, indeed !’. Hmm.. gue coba memaknai kata-kata itu daaan Hmm.. emang bener jg sih. Gue setuju sama pendapatnya Icha Rahmanti yang mengomentari buku ini, klo sebenernya se-bitchy-bitchy-yna hidup, kadang justru ke-bitchy-annya dan kenistaannyalah yang bikin life is worth living n membuat kita jadi lebih baik. Hahaha.. Life’s a bitch ! So What ? I’m loving every minute of it. Tapi mungkin, tetep aja se-bitchy-bitchy-nya jg, ga sampe nyium cowonya sahabat kita kali yah? Hehe.. Tapi, sekali lagi, Diandra khilaf! Hahahaha.. Dasar Diandra… !! ^_^

diambil dari : http://ennogirl.multiply.com/reviews/item/6

Selasa, 09 September 2008

Istoria da Paz @ Narcist Bandit

Satu lagi buku karya Oke ‘Sepatumerah’ yang saya baca dalam program ‘minimal 1 minggu 1 buku’ (program yang saya dan pacar saya terapkan agar kami makin rajin membaca buku), judulnya: ‘Istoria da Paz, Perempuan dalam Perjalanan’.

Buku ini bercerita tentang seorang perempuan bernama Damai Priscilla, seorang editor di sebuah penerbitan, yang hidupnya jungkir balik akibat putus dari pacar yang sudah bersamanya dalam satu rumah selama 3 tahun. Keterjungkirbalikan hidup ini diikuti juga dengan ‘keterjungkirbalikan’ cara pandang karena dalam waktu yang hampir bersamaan, Damai ditugaskan untuk pergi ke Timor Barat, mengunjungi sebuah sekolah alternatif bagi anak-anak pengungsi Timor Leste. Disana ia melihat dan merasakan banyak nilai yang selama ini absen dalam kehidupannya. Dan ini mengubahnya menjadi Damai yang lebih baik.

Bagi saya, buku ini agak lebih baik daripada buku Oke yang pertama. Awal novel lumayan bagus dengan keberanian menciptakan karakter tokoh utama yang beda dari novel-novel lain. Bagian tengah, agak membosankan karena ketebak banget. Dan bagian akhirnya lumayan meninggalkan nilai-nilai dalam hati saya. Namun sayang, perubahan emosi bahkan cara pandang tokoh-tokoh dalam novel ini terkesan dipaksakan dan terlalu cepat. Rasanya tidak semudah itu seseorang mengubah nilai yang sudah tertanam lama dalam dirinya menjadi nilai baru yang terus akan dianutnya. Selain itu, kecengengan, romantisme yang (agak) murahan, dan kebetulan-kebetulan ganjil, masih mewarnai novel ini.

Secara keseluruhan, novel ini saya masukkan dalam kategori layak pinjam.

Catatan:
Buku ini sepertinya adalah buku karya penulis Indonesia pertama yang pernah saya baca, yang mengangkat cerita tentang pekerja sosial walaupun profesi tersebut belum digambarkan secara jelas (dalam arti profesional).

dari : http://narcistbandit.com/?p=335