Minggu, 29 Juni 2008

Indonesian Idle @ narcistbandit

Baru aja selesai baca buku yang berjudul sama dengan judul tulisan ini. Lumayan juga walaupun di bagian awal terasa agak norak. Maunya bergaya Metropop, tapi agak kurang kena karena nggak tau kenapa, penggambaran gaya hidup metropolitan koq nggak pas ya?!

Buku ini berkisah tentang Diandra Andriani, 23 tahun yang setelah sekian lama menjadi kutu loncat, berganti pekerjaan setiap merasa bosan, harus menerima kenyataan pahit yang bikin hidupnya jungkir balik. Ia dipecat! Dipecat dari posisinya sebagai staf artistik sebuah majalah prestisius ibu kota. Dan sejak itu, ia berada dalam keadaan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya: menjadi pengangguran dan susah mendapat pekerjaan.

Banyak keunikan yang saya temukan dalam buku ini. Salah satunya adalah pilihan pekerjaan yang diambil Diandra setelah ia dipecat. Menurut saya itu agak unik kalau nggak mau dibilang kurang masuk akal.

Tapi secara keseluruhan buku ini bisa dibilang lumayan. Lumayan bisa mengisi waktu luang. Kalau Anda sedang mencari bacaan yang super ringan tanpa berharap mendapatkan nilai-nilai pelajaran dari dalamnya, buku ini bisa jadi pilihan yang tepat.

http://narcistbandit.com/?p=325

Rabu, 25 Juni 2008

Indonesian Idle@fanaticanz

Novel keren, enak banget dibacanya. Alur cerita yang mengalir sangat ringkas tapi dalem. Perjuangan perempuan berijasah S1 dalam dunia kerja. Dari seorang kutu loncat, yang bosenan dari tempat kerja ke tempat kerja lain. Sampe akhirnya kena karma: dipecat untuk pertama kali dalam hidupnya. Terus harus jadi operator warnet yang kebagian shift begadang bonus bos yang mesum. Bayangin aja, biasa kerja kantoran yang nyaman, sampe harus jadi operator billing warnet yang kebagian shift malem masih dilakoninya juga!! Belum lagi soal pesahabatan dan percintaan ditengah pergelutannya dalam dunia kerja. Bener-bener renyah, dan sangat menghibur. Gua belajar banyak dari tokoh utamanya, Diandra.

Untungnya, Diandra punya sisi kreatifitas yang mumpuni, jadi ga susah-susah amat dia cari kerja. Bahkan Diandra sempet-sempetnya nanya siapa yang bilang ari kerja susah? Gw jawab: Mereka yang bertanya kaya gitu adalah mereka yang punya ijasah tapi ga punya sisi kreatif. Sampe-sampe akhirnya harus ngemis kerja sana sini apa aja walaupun tidak sebidang dengan yang dipelajari sambil terus menengadahkan ijasah yang dimilikinya. Kesimpulannya, ijasah memang mendukung seseorang untuk mendapatkan perkerjan, tapi ijasah hanyalah penanda bahwa seseorang telah menempuh jalur pendidikan tertentu. Salah bila hanya mengandalkan itu, pengusaaan bidang lah yang terpenting dan kreatifitas juga harus ada. Sayangnya, ijasah masih dianggap sesuatu yang sangat sangat amat sakral di dunia kerja sekarang ini.

Diandra sangat garang menantang hari depannya, sangat santai dan imajinatif. Wajar aja, dengan banyak bekal dan senjata akademis maupun non-akademis dia berani menyombongkan dirinya dalam hal kerja. Kerasa kepala tapi bertanggungjawab dengan apa yang sudah dilakukannya atau diputuskannya. Perempuan hebat. Dalam keseharian pun dia sangat tegas. Bukan dia anti sosial, tapi Diandra merasa biasa aja kalaupun di satu titik dia merasa tidak diacuhkan. Bener bener do it your self. Jadi ga ada tekanan batin yang kadang emang ngeselin.

Metode Diandra dalam hal kreatifitas pun gua salutin. Kreatifitas seorang anak tidak boleh dibatasi atas dasar apapun. Diandra membiarkan anak didik nya (diandar kadang ngelesin anak-anak ngelukis) menggambar matahari warna pink, biru atau oranye. Sekalipun nantinya sang anak akan menggambar matahari sesuai dengan warnanya, tu hasil dari proses belajar si anak. Soalnya imajiasi anak-anak menurut Diandra sangat tinggi dan jujur. Kalo dibatasi bahkan sampe dipaksa, anak tersebut cenderung akan menjadi sebal terhadap apa yang disukanya bila sudah ada unsur pemaksaan. Makanya dia keukeuh dengan metoda pengajaran seperti itu walaupun beberapa orangtua murid ada yang mengeluhkannya. Karakter yang hebat.

Penulisnya sih yang punya blog sepatumerah, tapi gua belum pernah mampir kesana. Mungkin setelah ini gua bakalan aktif nyambangin itu blog ;-). Udah ah, cape gua nulis mulu. Indonesian Idle bagus banget, baca deh, ga akan nyesel!

diambil dari : http://fanaticanz.wordpress.com/2008/06/14/indonesian-idle-byokke-sepatumerah/

Rabu, 04 Juni 2008

Indonesian Idle @ Goodreads

Dita
12/02/07
Read in November, 2007
Mungkin seperti inilah chicklit (maaf, jarang membaca genre ini). Ditulis dengan renyah, ringan dan lucu. Tema yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari. Sebenernya, ekspetasi saya lebih dari itu. Sebagai pembaca setia blog-nya, saya mengharapkan Okke bisa menghadirkan sesuatu yang berbeda. Tapi tak apalah. Yang ini cukup menghibur dan membuat saya jadi ingin menulis juga. Hehe. Bravo buat novel pertama Okke, yang benar-benar ditulisnya sendiri.

Mellyana rated it:
09/13/07
Read in September, 2007
Rasanya, semakin mengenal Okke, tuntutan gue ama dia tambah banyak. Buku ini memang ringan banget. Bisa dibaca dengan sangat cepat. Tipis banget kok. Membacanya, seperti mendengar Okke bercerita. Sayangnya, gue merasa, karakter Diandra itu kurang dieksplor lebih dalam. Banyak karakter lain yang juga jadi kayak cuman lewat. Percakapan demi percakapan, tanpa sesuatu yang lebih. Padahal Okke itu, menurut gue, sering sekali mempertanyakan banyak hal yang "dalemmm" banget, dan buku ini rasanya, semakin mengenal Okke, tuntutan gue ama dia tambah banyak. Buku ini memang ringan banget. Bisa dibaca dengan sangat cepat. Tipis banget kok. Membacanya, seperti mendengar Okke bercerita. Sayangnya, gue merasa, karakter Diandra itu kurang dieksplor lebih dalam. Banyak karakter lain yang juga jadi kayak cuman lewat. Percakapan demi percakapan, tanpa sesuatu yang lebih. Padahal Okke itu, menurut gue, sering sekali mempertanyakan banyak hal yang "dalemmm" banget, dan buku ini punya potensi itu. Apa dikejer deadline (atau dikejar perjalanan, kke?). Apapun itu, jempol buat Okke. Buku pertama elu udah keluar, bukan kerja rame-rame, bukan adaptasi. Dan tetep semangat... ditunggu banget buku-buku selanjutnya


Desy rated it:
09/20/07
Read in September, 2007
Akhirnya Okke nulis sendirian! Heuheuheu... Baca buku ini serasa baca blog-nya Okke. Beberapa bagian di buku ini udah pernah gua baca di blog-nya. Tapi itu ga mengurangi keasikan gua membaca buku ini. Bagaimanapun, bisa dibilang gua ini penggemar tulisan Okke. Apa pun buku yang ditulis Okke, gua beli. Novel adaptasi Cinta Pertama sekali pun, hehehe... Well. Tokoh utama di Indonesian Idle adalah Diandra. 'Kutu loncat' yang suka pindah-pindah kerjaan. Waktu akhirnya Diandra diterima di majalah...more Akhirnya Okke nulis sendirian! Heuheuheu... Baca buku ini serasa baca blog-nya Okke. Beberapa bagian di buku ini udah pernah gua baca di blog-nya. Tapi itu ga mengurangi keasikan gua membaca buku ini. Bagaimanapun, bisa dibilang gua ini penggemar tulisan Okke. Apa pun buku yang ditulis Okke, gua beli. Novel adaptasi Cinta Pertama sekali pun, hehehe... Well. Tokoh utama di Indonesian Idle adalah Diandra. 'Kutu loncat' yang suka pindah-pindah kerjaan. Waktu akhirnya Diandra diterima di majalah wanita ibukota kenamaan, belum lagi abis masa percobaannya, dia dipecat, dong. Bukan karena kerjanya jelek, tapi karena konspirasi bos-nya. Setelah dipecat, jadi pengangguran, dong. Kadung gengsi untuk balik lagi ke kotanya -ke ibunya, Diandra memilih untuk tetap tinggal di ibukota. Pengangguran, homeless... Life is a bitch, isn't it? So, apa yang dilakukan Diandra untuk keluar dari situasinya yang keliatannya makin gawat itu? Baca aja deh, ya. Males nge-review-nya euy, hehehe

Desi rated it:
10/22/07
Read in September, 2007
Saya kasi bintang tiga, tapi bukan berarti novel ini tidak menarik untuk dibaca. Cuma karena sebenarnya cerita tentang Diandra ini sangat biasa, dan sangat mengingatkan saya dengan film The Devil Wears Prada. Tentang perjalanan Diandra yang sering berpindah pekerjaan dan akhirnya dia sampai pada titik dimana dia harus benar-benar berpikir tentang apa yang telah dilakukan, termasuk tentang perjalanan cintanya.Bagian favorit saya, adalah ketika Diandra mengatakan rela diapakan saja demi menebus ...more Saya kasi bintang tiga, tapi bukan berarti novel ini tidak menarik untuk dibaca. Cuma karena sebenarnya cerita tentang Diandra ini sangat biasa, dan sangat mengingatkan saya dengan film The Devil Wears Prada. Tentang perjalanan Diandra yang sering berpindah pekerjaan dan akhirnya dia sampai pada titik dimana dia harus benar-benar berpikir tentang apa yang telah dilakukan, termasuk tentang perjalanan cintanya.Bagian favorit saya, adalah ketika Diandra mengatakan rela diapakan saja demi menebus kesalahan pada sang sahabat. Jawaban sang sahabat "kamu mau melakukan apa saja bukan ingin membuatku lebih baik, tapi hanya karena kau menginginkan dirimu merasa lebih baik!" sungguh menawan saya:).

Siska rated it:
09/12/07
Read in September, 2007
jangan sering-sering pindah kerja .. alias jadi kutu loncat jangan seperti Diandra yang baru beberapa bulan kerja, langsung pindah kerja, karena berbagai macam alasan (gak cocok sama atasan, rekan kerja, ritme kerja dll), walau di pekerjaannya yg terakhir dia dipecat oleh atasannya. pindah kerja lagi? ... kemungkinan besar akan menemukan hal yang sama, inilah hidup. dan nampaknya Diandra sudah belajar tentang itu

Eka rated it:
11/26/07
Read in November, 2007
ini buku pertama yg gw beli dengan duit gajian pertama,,ahaha,,penting banget!!! hmm,,jujur, berhubung gw suka banget baca blog ny mbak okke, ekspektasi gw terhadap buku ini agak berlebih. Cara mbak okke bercerita tetep oke kok, cuman dr segi cerita kurang bikin penasaran kali ya. Ya begitulah, tapi aku tetep setia sama sepatu merah!!!hehe..

Ferina rated it:
09/03/07
Read in September, 2007
Novel ini asyik banget buat temen sore-sore. Ringan… lancar… ada ‘something’nya tapi gak berat. Pelajarannya: jangan jadi kutu loncat… ini nih yang selalu diingetin sama dosen dan senior gue waktu kuliah… karena emang gak bagus buat di CV.

Andrea rated it:
03/26/08
ah ini dia another snack ringan buat di toilet nothing special, cerita simpel, gampang diterima, menghibur. quite OK lah buat debut novel pertama nya okke, but i think she could've done more. tulisan2 di blognya lebih seru :)

Itong rated it:
01/10/08
ini mengingatkan tentang orang kalo sombong bisa dapet balesannya juga...bagus...mengajarkan g perlu ngotot masuk suatu kelompok pertemanan kalo mmg g cocok, biar g maksa...coz masi banyak orang meksooo, heran ya ko betah harus pretend

Arletta rated it:
09/06/07
Read in September, 2007 recommends it for: jakartaisme
lucu... ringan, dan memberi pandangan baru. keren banget lah...nggak bosenin. cerita nya ngalir tanpa dibikin-bikin.. jadi berasa kesindir, secara gue juga rada kutu loncat...xixixixi

Yessi rated it:
10/09/07
Read in October, 2007
gw suka ney buku... Diandra yang kutu loncat yang akhirnya jadi idle.. but finally she find what she really want become a teacher? asik juga kali yaa..:)

Ndy rated it:
03/05/08
Haha..lucu, tp kayanya background tempat diandra kerja sounds familiar for me? ;p Kepikiran utk kerja di warnet unik juga, pokoknya ringan & sehari2 bgt.
Like this review? yes add a comment

Ketsia rated it:
10/05/07
Read in September, 2007
ceritanya simple dan gak terlalu istimewa..yah, lumayanlah buat dibaca dikala senggang..tapi beneran kagak ada kesan mendalam...sorry!!


Nadia rated it:
04/14/08 books
read in March, 2008
Everythings in your life is totally unpredictable. One day u can be the boss and on the next day u can be a slave.

Anggie rated it:
10/10/07
i dont know..tp aku terlalu sering baca serial chicklit yg isinya mirip ma itu...jadi dech...biasa aj...

Maria rated it:
02/04/08
recommends it for: harmeilady, margaretta
Ringan & menghibur...Reminds u that u're not the only one facing the 'quarterlife crisis' hehehe....:p


Kana rated it:
10/07/07
Read in October, 2007
life's a bitch. but we can be more bitchy than life if we want to!

Priska rated it:
03/18/08
kehidupan jakarta memang keras!! hehe

eureek4! rated it:
09/27/07
Read in October, 2007
seems an easy-reading one.and it is.

sumber : http://www.goodreads.com/book/show/1826191.Indonesian_Idle